Monday, April 19, 2010

TIFOR Borbolang yang semi TIAOR, 18 April 2010

KTI Jaya pada tanggal 18 April 2010 yang lalu telah berhasil melaksanakan acara rutin KTI yang telah menjadi agenda tahunan yaitu TIFOR (Trooper Indonesia Fun Off Road) yang mengambil tempat di daerah Borbolang, Bogor, Jawa Barat. Peserta kali ini terdiri dari 30 kendaraan termasuk 3 Cherookee, 1 Nissan Patrol, 1 Toyota Surf dan 1 Landy. Seperti yang telah direncanakan sebelumnya oleh rekan-rekan penyelenggara dan sesuai dengan format dari TIFOR itu sendiri, acara yang awalnya diharapkan dapat memberikan pengalaman off road bagi rekan-rekan yang masih awam dalam aktivitas ini maupun yang baru pertama kali mengikuti acara semacam ini, ternyata secara tidak diduga justru mendapatkan pengalaman yang jauh lebih luar biasa. Hal ini disebabkan karena di tengah-tengah pelaksanaan acara, hujan yang tiba-tiba turun dengan deras telah merubah format TIFOR menjadi semi TIAOR (Trooper Indoensia Adventure Off Road) yang merupakan acara off road dengan tingkat kesulitan tinggi.



Sesuai dengan run down acara yang telah diberikan oleh pihak penyelenggara, peserta TIFOR regroup di meeting point Rest Area Sentul. Pembagian group serta penjelasan mengenai kondisi trek yang akan dilalui diberikan oleh Tim Leader, sdr. Ryco, serta penjelasan mengenai iring-iringan kendaraan berdasarkan pembagian group yang telah ditentukan. Rencana keberangkatan yang dijadwalkan pukul 9.30 mengalami keterlambatan sehingga rombongan baru bergerak pada sekitar pukul 10.00. Berikut detil kegiatan yang berlangsung,

Regroup
Setelah berhenti sebentar untuk membeli ransum di exit pintu tol, rombongan langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan perjalanan cross country pertama dan menuju regrouping point selanjutnya.

Di re-grouping point ini, setelah kendaraan para peserta mengatur barisan, acara dilanjutkan dengan couching clinic yang disampaikan oleh sdr. Irawan. Sempat dilakukan winching terhadap Trooper pak Gafoer yang ternyata baru diketahui bahwa 4x4 nya tidak berfungsi, sehingga saat ingin memarkir Trooper-nya tidak dapat bergerak dikarenakan kontur lahan yang memang menurun. Ini menjadi pelajaran pertama bagi rekan-rekan yang baru kali pertama mengikuti acara off road, yaitu teknik recovery menggunakan winch.

Couching Clinic
Walaupun singkat, couching ini cukup banyak memberikan tips-tips berkendara off road yang benar sehingga diharapkan pada perjalanan cross country selanjutnya para peserta sudah dapat mempraktekan teknik-teknik yang diberikan, yang salah satunya adalah teknik recovery. Teknik-teknik recovery menggunakan strap, teknik mengemudi kendaraan yang sedang ditarik dengan strap, serta teknik saat menghadapi medan licin, dijelaskan dengan baik oleh sdr. Irawan.


Setelah acara couching clinic selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan makan siang dan dilanjutkan dengan kegiatan cross country yang berikutnya dengan trek yang lebih menantang.

Ngehe-1
TIFOR kali ini memberikan beberapa tingkat kesulitan yang disebut dengan 'Ngehe'. Terdapat Ngehe-1 hingga Ngehe-3 yang tingkat kesulitannya tergolong cukup tinggi. Trek Ngehe-1 merupakan tanjakan tanah yang terletak di sela-sela kebun teh. Trek ini memakan 1 korban Trooper milik sdr. Adit yang mengalami bengkok long tie-rod dan lepas tie-rod. Akibatnya, sdr. Adit terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanan dan tinggal di tempat untuk melakukan perbaikan. Beruntung co-driver mas Irawan, San-San, dapat membantu sehingga perbaikan dapat dilakukan dan sdr. Adit kemudian berbalik arah pulang karena dirasakan tidak mungkin lagi untuk melanjutkan perjalanan.


Ngehe-2
Setelah beberapa kendaraan mencoba mengatasi Trek Ngehe-1 ini, kendaraan lain mengambil jalur yang lebih aman untuk kemudian berkumpul kembali untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur hutan. Pada jalur inilah kemudian terjadi hujan lebat selama kurang lebih setengah jam, yang kemudian mengubah trek yang akan kita lewatin nanti menjadi trek yang ganas. Setelah melalui jalan yang berkelok-kelok dan cukup sempit karena penuh dengan ranting-ranting pohon yang tumbuh rapat di sepanjang jalur, maka sampailah rombongan di Ngehe-2. Hambatan ini merupakan tikungan tajam yang langsung berhadapan dengan tanjakan. Berhubung basah akibat hujan, tanah pada bagian tanjakan menjadi lembek dan kemudian membuat beberapa Trooper harus ditarik agar bisa melewati hambatan ini. Mulai dari sini suasana TIFOR sudah mulai berubah menjadi semi-TIAOR. Mulai dari sini Trooper pak Gafoer yang 2-wheel terpaksa harus sering ditarik oleh Trooper di depannya untuk bisa melanjutkan perjalanan. Benar-benar kerjasama yang luar biasa oleh rekan-rekan KTI.


Ngehe-3
Jalur selanjutnya merupakan jalur yang mirip dengan jalur yang sebelumnya dilewati. Jalan yang hanya pas dengan 1 mobil dan dipenuhi dengan ranting-ranting pohon. Namun ketika tiba di Ngehe-3 yang merupakan tanjakan yang cukup tinggi (sekitar 150 m), kemiringan sekitar 25 derajat dan tidak ada winching point yang cukup dekat dengan lokasi tanjakan tersebut, membuat TIFOR ini serasa seperti full TIAOR. Team Leader pun tidak mampu mencapai puncak dan harus berhenti dan kemudian terpaksa menarik winch yang disambung dengan beberapa strap untuk dapat diikatkan pada winching point. Sungguh jalur yang sangat sulit. Begitu pun saat mobil berikutnya ingin naik, mengalami hal serupa. Terpaksa mobil ditarik oleh mobil pertama sambil menggunakan sambungan strap sepanjang kurang lebih 120 m. Demikian selanjutnya, dimana mobil yang akan naik, ditarik secara tandem oleh 2 mobil di depannya yang sudah berada di atas. Proses ini sangat sulit dan membutuhkan waktu lama, terlebih karena beberapa kendaraan yang berada di posisi depan ini salah satunya adalah Trooper pak Gafoer. Trooper pak Gafoer sampai harus ditarik oleh 3 mobil, ini karena salah satu Trooper yang ada di atas kurang memiliki power untuk menarik sehingga perlu dibantu Trooper lain di depannya. Benar-benar suatu perjuangan yang meletihkan. Baru sekitar 10 mobil yang berhasil naik dan waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 malam. Akhirnya diputuskan untuk melakukan backtrack bagi peserta yang masih berada di bawah, sedangkan yang berhasil naik melanjutkan perjalanan hingga selesai.


Rombongan tiba di jalur umum sekitar 1 jam berikutnya dan langsung menuju regrouping point terakhir untuk kemudian menutup acara TIFOR ini. Jam 22.00 malam, seluruh peserta kemudian berpisah dan kembali ke tujuannya masing-masing.


Acara ini juga dihadiri oleh peserta perwakilan daerah yang ikut berpartisipasi, antara lain Adit - KTI Bogor, Onno - KTI Jatim, pak Imam - KTI Cilegon, Agus - KTI Bandung. TIFOR kali ini benar-benar menunjukkan suatu kekompakkan yang luar biasa dari seluruh peserta. Medan berat dan cuaca yang kurang bersahabat juga tidak menurunkan semangat teman-teman KTI dalam bekerja sama. Bahkan mas Abi yang sedang banyak kesibukan dengan keluarga, masih menyempatkan diri untuk datang dan tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 sore. Semoga kekuatan kebersamaan ini tetap selalu hadir di dalam keluarga besar KTI di acara-acara lainnya.

Bravo KTI!!

In GOD we trust, in TROOPER we ride!
Always Faithfull and Never Leave Friends Behind!

Sumber foto: Ryco, Yudhi, Gafoer, Awan, Ronny, Milis, 04-2010

No comments:

Post a Comment