Thursday, March 31, 2011

Jenis Sistem 4 Wheel Drive

Kita banyak mendengar atau membaca bahwa kendaraan SUV (Sport Utility Vehicle) seringkali mengeluarkan varian yang dilengkapi dengan sistem 4WD dengan sistem "A", sementara merek kendaraan lainnya menawarkan sistem 4WD tipe "B". Misalnya, Mitsubishi dengan sistem "Super Select 4WD", Jeep dengan sistem "CommandTrac, Select Trac, QuadraDrive, QuadraTrac,", dan lain sebagainya. Tapi bila dicermati lebih jauh, dari semua istilah yang ada untuk sistem kerja 4WD dari berbagai merek tersebut sistem 4WD hanya terdiri dari 3 jenis.


Jenis Pertama adalah 4WD High-Ratio atau High-Range, atau juga disebut 4WD Normal-Ratio. Istilah gampangnya adalah sistem 4H atau 4-High. 4H adalah sistem penggerak yang mentransfer tenaga secara merata ke gardan depan dan belakang, dimana perputaran kopel depan dan belakang akan selalu bergerak secara bersamaan, tidak ada differential (tidak ada sistem pembeda putaran). Oleh sebab itu, 4H tidak disarankan untuk dipakai di jalan yang mulus atau relatif mulus, dimana intinya ke 4 ban akan mendapatkan traksi penuh secara bersamaan atau kemungkinan adanya perbedaan putaran di ke 4 ban sangatlah kecil. Misalnya saat berjalan di aspal mulus atau di jalan makadam saat kering. Karena saat semua ban mendapatkan traksi penuh secara bersamaan, hal ini akan memberikan beban yang berat pada transfer case, dan dapat/memungkinkan transfer case menjadi rusak. Oleh karena itulah, sistem ini juga disebut sebagai Part-Time 4WD, yang artinya dipakai pada kondisi tertentu dan bukan di semua kondisi.

Jenis Kedua adalah 4WD Low-Ratio atau Low-Range. Istilah gampangnya adalah sistem 4L atau 4-Low. Sama halnya seperti 4H, 4L juga termasuk Part-Time 4WD. Cara kerjanya sama dengan 4H, hanya saja putaran dari transmisi diperlambat oleh transfer case. Untuk 4WD buatan Jepang, umumnya rasio 4L berkisar antara 1.8:1 hingga 2.4:1. Sedangkan untuk kendaraan produksi Amerika, umumnya rasio berkisar di antara 2.2:1 - 4.0:1. 

Jenis Ketiga adalah Full-Time 4WD atau All-Time 4WD, atau disebut juga sebagai All-Wheel Drive (AWD). Secara rasio, FT 4WD ini umumnya sama dengan 4H, dimana satu perputaran di transmisi akan menjadi satu putaran kopel (rasio 1:1). Yang membedakannya dengan 4H adalah differential atau center differential pada transfer case, yang memungkinkan adanya perbedaan putaran da/atau besarnya pembagian tenaga antara kopel depan dan belakang. Tergantung jenis transfer case-nya, ada yang membagi tenaga 50:50 atau 40:60 untuk kopel depan dan belakang. Dengan adanya differential ini, maka FT 4WD dapat digunakan di segala jenis medan, termasuk aspal mulus, namun tentunya menggunakan 4H akan lebih efektif bila digunakan pada jalan lumpur yang licin. All-Wheel Drive (AWD) secara prinsip sama dengan FT 4WD, hanya saja transfer case AWD umumnya tidak ada Low-Range atau tidak memiliki 4L. Beberapa kendaraan yang menggunakan AWD misalnya Honda CRV, Ford Escape, Toyota RAV4, dan Subaru (hampir seluruh model). Sistem AWD rata-rata memiliki mekanisme untuk mengunci center differential (baik itu secara manual maupun otomatis). Dan jika dikunci, maka akan menjadikannya 4H.

Dari ke-3 sistem 4WD tersebut, muncullah berbagai varian nama dan istilah. Namun pada akhirnya semua model tersebut adalah sama. Misalnya transfer case NV249 yang digunakan pada Jeep Grand Cherokee yang dinamanakan Quadra-Trac, yang hanya memiliki All-Time 4WD, Neutral dan 4L. Untuk pemakaian sehari-hari, transfer case berada di posisi FT 4WD dimana sistem ini akan memonitor adanya perbedaan putaran antara kopel depan dan belakang. Jika terdapat perbedaan putaran pada kopel depan dan belakang hinggal level tertentu, maka secara otomatis transfer case akan mengunci center differential dan merubah Full-Time 4WD menjadi 4H.


Contoh lainnya adalah transfer case NV247 yang digunakan pada Jeep Grand Cherokee lainnya yang dinamakan Quadra-Drive. Transfer case pada model ini memiliki kemampuan untuk berpindah secara otomatis dari 2H, Full-Time 4WD dan 4H.

Lain halnya dengan Super Select milik Mitsubishi. 4H pada Super Select sebenarnya adalah Full-Time 4WD. Sedangkan 4H nya diberi kode 4HLc (4WD High-Ratio Lock center differential), dan 4L nya diberik kode 4LLc (4WD Low-Ratio Lock).


Varian lainnya seperti yang digunakan pada Isuzu D-Max atau Toyota Pickup, Hilux, Surf dan 4Runner, untuk berpindah dari 2H ke 4H hanya perlu menekan tombol pada dashboard. Tombol tersebut yang akan menggerakkan piston di transfer case dari 2H ke 4H. Sedangkan untuk berpindah dari 4H ke 4L tetap menggunakan stick seperti umumnya.

Referensi mengenai sistem 4WD lainnya bisa dilihat di www.awdwiki.com.

Sumber Artikel: Irawan Adiwono, Milis 03-2011

1 comment:

  1. Kapan ya bisa punya GC....? Kalo sdh punya pom bensin sendiri hehee....

    ReplyDelete