Thursday, March 11, 2010

Light offroad KALTIM

Beberapa waktu yang lalu sdr. Fajar Kurniawan yang berdomisili di Kalimantan Timur membagikan pengalamannya mengenai jalur Light Offroad di daerah Kaltim. Berikut adalah tulisan yang diposting oleh Fajar di milis Trooper Indonesia.

Trek km-24 to km-38 Bengkirai camp

Merupakan kawasan HTI berbukit-bukit dengan jalan yang sempit, terkadang hanya selebar stang motor, banyak pohon tumbang, ranting patah, dan di saat hujan banyak terdapat bubur lumpur. Sehingga jika terjadi baret-baret di badan mobil serta roofrack yang bengkok, hal ini sudah wajar terjadi. Tapi jalur ini cukup memberikan petualangan adventure yang pasti akan membuat kangen.

Lumpur, jalur air yang dalam, tanjakan terjal, belokan-belokan patah, serta serangga sudah pasti tersaji di jalur ini. Perlu berhati-hati saat melintasi lumpur di jalur ini karena terkadang terdapat batang-batang kayu yang tidak terlihat, yang jika dilewati bisa terlontar dan menancap di badan mobil.


 Jarak jalur ini tidak terlalu jauh dari Balikipapan sehingga menjadikannya tempat favorit untuk melakukan kegiatan offroad. Jalur ini dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 4-5 jam saja. Untuk spesifikasi kendaraan yang dibutuhkan, cukup menggunakan ban MT namun peralatan seperti winch serta alat-alat recovery lainnya tetap disarankan. Radio komunikasi juga disarankan untuk digunakan selama perjalanan karena hampir sepanjang 80% perjalanan tidak akan mendapatkan signal telepon seluler.
Di dalam jalur ini dapat dipilih antara jalur yang sesuai dengan spesifikasi mobil standar, maupun untuk mobil dengan spesifikasi yang ekstrim. Untuk Trooper dengan spek standar perlu extra hati-hati, kecuali jika di dalam rombongan terdapat mobil recovery team yang siap membetot jika terjadi masalah. 


Trek km-23 to Tritip to Pantai Tanah Merah
Trek km-23 ke Tritip tergolong jalur wisata dan cocok untuk adventure keluarga. Jalur air yang dangkal, sedikit lumpur saat hujan, serta kondisi jalan tanah yang melalui perkebunan penduduk, dapat diselesaikan dalam waktu 4 - 5 jam. Inipun sudah termasuk waktu yang dipergunakan untuk istirahat makan siang.


Keluar dari Tritip terdapat jalan aspal sepanjang +/- 3 km, dan terus masuk ke jalan perkampungan penduduk hingga bertemu jalan tanah. Selanjutnya jalur merupakan jalan tanah dan berpasir yang cukup lebar sehingga tidak perlu dikhawatirkan merusak badan mobil. Juga tidak terdapat risiko yang dapat menyebabkan mobil perlu di-winch akibat lumpur.
Sumber artikel dan foto: Fajar Kurniawan, milis


- Yudhi -

No comments:

Post a Comment